Kamis, 16 Oktober 2008

Menguji Hasil Puasa

Allahu Akbar Wa Lillahil Hamdu. . .

“ Inilah Hari Kemenagan”

Yah... kata-kata itu memang sesuatu yang kita nantikan telah tiba. Setelah melalui pertempuran maha dahsyat, yaitu pertempuran melawan hawa nafsu. Kini usailah sudah. Saatnya semua muslim meminang kemenangannya atas 30 berpuasa dalam Bulan Suci Ramadhan. Berbahagialah bagi mereka yang memuliakannya...

Yah... Ini benar-benar hari kemenangan...
Kemenangan yang gilang-gemilang...

Hari ini adalah hari kemenangan diantara yang paling menang dari sebuah perlawanan antara iman dan nafsu. Sejarah islam telah mencatat bah wa dalam rangka penyebaran agama islam pernah terjadi sebuah peperangan yang terkenal antara umat islam di bawah pimpinan panglima nabi kita Muhammad saw dengan kaum kafir Quraisy 70 orang pembesarnya tewas.

Tetapi sepulang dari perang Badar itulah Rasulullah saw berkata kepada pasukan beliau; “Kita kembali dari jihad (peperangan) yang kecil menuju Jihad yang lebih besar”.
Para sahabat bertanya, “ Apa akan ada peperangan yang lebih besar dari perang badar ini? “. Rasulullah saw menjawab, “ ADA, yaitu perang melawan hawa nafsu”.

Memang mengalahkan hawa nafsu jauh lebih sulit dan berat dari pada mengalahkan sebarisan pasukan musuh bersenjata lengkap. Jendral dan pernah dikalahkan di medan perang, ada yang harus terpaksa bertekuk lutut, mengakui khebatan nafsunya sendiri.

Nafsu tak kan mengenal lelah...
Merongrong setiap muslim tuk melaksanakan perbuatan hina...
Diantara makhluk hina adalah Syetan.
Akankah aku...???


Hawa nafsu senantiasa ingin merusak hubungan suci antar makhluk.
Karena nafsulah ........................................ maka dunia selalu ribut.
Karena nafsulah ........................................ cinta menjadi benci.
Karena nafsulah ........................................ anak dan ortu bermusuhan.
Karena nafsulah ........................................ kawan menjadi lawan.
Karena nafsulah ........................................ kerukunan jadi berantakan.
Karena nafsulah ........................................ hidup jadi pemalas.
Karena nafsulah ........................................ pasutri tak harmonis.
Karena nafsulah ........................................ terjadinya korupsi.
Karena nafsulah ........................................ engkau masuk neraka.

Mulai hari ini, jiwa kita mengalami hidup baru, karena sudah suci dari bermacam macam dosa dan kesalahan, baik terhadap Allah maupun sesama manusia bagi mereka yang saling memaafkan. Dosa kepada Allah kita tebus dengan Puasa Ramadhan, sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi saw:
”Barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan hanya mencari ridha Allah, maka baginya diampuni dosa-dosa yang tlah lalu”.

Maka merugilah orang yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan.
Dan bertambah merugi orang itu.
Ketika dia sudah merasa bersih, suci, bebas dari siksaNya.
Padahal dia belum tahu apapun tentang dirinya sendiri.

Pernah ada sorang yang ahli beribadah. Tapi dia memiliki banyak dosa kepada sesamanya, maka di akhirat menurut Nabi, dia sungguh menderita. Sebab pahala ibadah yang dilakukan didunia diambil oleh orang yang pernah disakiti dan dia rugi didunia. Dan apabila pahala-pahala itu habis terkurangi, maka dosa semua orang yang pernah disakitinya itulah yang akan dipikulkan kapada orang yang celaka ini.

“Mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya, maka merekalah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka adalah orang-orang yang mempunyai akal”. (Az-Zumar: 18).